Penyakit Moler Pada Bawang Merah
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adimihardja, A. (2006). Strategi mempertahankan multifungsi pertanian di Indonesia. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 25(3), 231-245.
Akhmad Kamal Surya Bakti, Salamiah & Noor Aidawati. (2022). Efektivitas Tiga Isolat Trichoderma sp. Asal Pasang Surut Dalam Mengendalikan Penyakit Moler Fusarium Oxysporum F.sp Cepae Pada Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.). Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai, 12(2): 68-76. ISSN 2354 - 6379 EISSN 2686 -3510.
Anwar, K. (2020). Pengendalian Penyakit Moler (Layu Fusarium) Pada Tanaman Bawang Merah. http://cybex.pertanian.go.id/artikel/93350/pengendalian-penyakit-moler-layu-fusarium-pada-tanaman-bawang-merah.
Aryanta, I. W. R. (2019). Bawang merah dan manfaatnya bagi kesehatan. E-Jurnal Widya Kesehatan, 1(1), 29-35. https://doi.org/10.32795/widyakesehatan.v1i1.280.
Deden, U Umiyati. (2017). Pengaruh inokulasi Trichoderma sp dan varietas bawang merah terhadap penyakit moler dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L). Jurnal Kultivasi, 16(2) : 340-348.
Juwanda M, K Khotimah dan M Amin. (2016). Peningkatan Ketahanan Bawang Merah Terhadap Penyakit Layu Fusarium Melalui Induksi Ketahanan Dengan Asam Salisilat Secara Invitro. Agrin, 20 (1): 15-28.
Kuswardani, D. S. (2016). Sehat Tanpa Obat dengan Bawang Merah Bawang Putih. Yogyakarta: Rapha Publishing.
Mariana. (2022). Aplikasi Trichoderma sp. Dalam Menekan Penyakit Moler Pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Agrosamudra, 9 (1): 10-18.
Prakoso, E.B., S. Wiyatiningsih, H. Nirwanto. 2016. Uji ketahanan berbagai kultivar bawang merah (Allium ascalonicum) terhadap infeksi penyakit moler (Fusarium oxysporum f.sp. cepae). Plumula. 5(1):10-20.
Purwantisari, S dan Rini, BH (2009. )Uji antagonisme jamur patogen Phytophthora infestans penyebab penyakit busuk daun dan umbi tanaman kentang dengan menggunakan Trichoderma sp. isolat lokal. BIOMA, 11 (1): 24-32.
Rahmadani, S., Salamiah, dan Rosa, H.O. (2021). Pengujian Dua Belas Isolat Trichoderma sp. Asal Lahan Rawa Pasang Surut untuk Menghambat Fusarium oxysporum Penyebab penyakit moler pada Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). Jurnal Proteksi Tanaman Tropika, 4(02): 330-336.
Rosyidah, N. (2019). Analisis Penetapan Harga Jual Bawang Merah Dalam Perspektif Ekonomi Islam di Desa Sengon Kec. Tanjung Kab. Brebes. [Skripsi]. Semarang: Universitas Islam Negeri Walisongo.
Saputri, A. S., Tondok, E. T., & Hidayat, S. H. (2019). Insidensi virus dan cendawan pada biji dan umbi bawang merah. Jurnal Fitopatologi Indonesia, 14(6), 222-228. https://doi.org/10.14692/jfi.14.6. 222.
Semangun, H. (1996). Penyakit - Penyakit Tanaman Hortikultura Di Indonesia. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Semangun, Haryono. (2000). Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gadjah Mada University. Yogyakarta.
Wiyatiningsih, S., 2003. Kajian Asosiasi Phytophthora sp. dan Fusarium oxysporum f. sp. cepae Penyebab Penyakit Moler pada Bawanng Merah. Mapeta 5: 1-6
Wiyatiningsih, S. 2007. Kajian Epidemi Penyakit Moler pada Bawang Merah. (On-line). http://pasca.ugm.ac.id/id/promotion view.p hp?dc id=6.
DOI: http://dx.doi.org/10.33087/jagro.v8i2.213
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Media Pertanian Published by Fakultas Pertanian Universitas Batanghari |